• Forsa Riau
    Rhoma Irama: Artis yang Terlibat Prostitusi Harus Dijadikan Tersangka

Rhoma Deklarasikan Partai Idaman Bersama Forsa

Didampingi Akurat dan Forsa, Rhoma Deklarasikan Partai IdamanForsa Riau - Raja Dangdut Rhoma Irama akhirnya mendeklarasikan partainya, Partai Idaman singkatan dari Islam damai dan aman di sebuah rumah makan di kawasan Mampang, Jakarta Selatan menjelang berbuka puasa, Sabtu (11/7).

Saat pendeklarasian itu, musisi kelahiran Tasikmalaya, Jawa Barat ini didampingi oleh Akurat (Aliansi Kejujuran Masyarakat) dan Forsa (Fans of Rhoma Irama and Soneta). Soneta adalah kelompok musik dangdut paling terkenal di Indonesia yang juga dimotori oleh Bang Haji, begitu Rhoma Irama biasa disapa.


“Hari ini kami bertekad untuk meluncurkan suatu gagasan utuk membentuk suatu parpol. Dengan kesadaran bawa dengan membentuk parpol kita bisa memberikan pemahaman dan cara pandang. Melihat sikon yang berkembang dewasa ini. Kami sepakat utuk mendirikan Partai Idaman, yang kepanjangan dari Partai Islam Damai dan Aman,” kata Rhoma saat memberikan pidatonya.

Rhoma menambahkan, yang coba dia tawarkan melalui Partai Idaman adalah nilai-nilai Islam yang rahmatan lil alamin atau berkah bagi sekalian alam. Karena itu, Rhoma menegaskan bahwa meski membawa nilai Islam, tetapi Partai Idaman adalah partai yang terbuka. “Ini partainya Muhammadiyah, NU, partai seluruh mazab, partai seluruh ormas Islam, untuk nonmuslim. Idaman terbuka bagi bangsa Indonesia,” katanya.

Dengan mendirikan partai sendiri, Rhoma makin jelas untuk turun ke politik praktis. Manuver politik Rhoma terbilang mengejutkan. Sebelumnya ia digadang-gadang akan menjadi ketua umum Partai Bulan Bintang (PBB), namun justru Yusril Ihza Mahendra yang terpilih dalam Muktamar PBB pada bulan April 2015 lalu.

Salah satu manuvernya yang luar biasa di politik adalah dengan menyatakan maju sebagai calon presiden di 2014 lalu. Rhoma menyebutnya itu adalah permintaan dari rakyat Indonesia.
Dengan posisinya sebagai ikon dangdut, penyataan Rhoma Irama langsung direspons.

PKB kemudian menggandengnya dan mengkampanyekan Rhoma kemana-mana sebagai calon presiden dari PKB. Hasilnya cukup di luar dugaan. PKB mendapat 9,04 persen suara dan ada di peringkat 5 hasil KPU. Bukan itu saja, PKB yang saat itu terpecah antara kubu Muhaimin Iskandar dengan kubu Gus Dur menjadi partai Islam yang suaranya paling banyak.

Rhoma disebut-sebut memberikan sumbangan suara ke PKB sekitar 3 persen. Sayangnya, usai Pileg, Rhoma seperti dibuang oleh PKB. Dia tidak diajukan sebagai calon presiden atau calon wakil presiden resmi dari PKB. Malah PKB mengajukan calon ketua umumnya sendiri yaitu Muhaimin Iskandar

0 comments:

Post a Comment